Resident Evil: afterlife


Runtime: 1 hr. 30 min.
Genre: Action & Adventure, Mystery & Suspense, Science Fiction & Fantasy, Horror
Tangal Rilis: 10 September 2010
Dalam dunia yang  telah dirusak oleh infeksi virus, dimana virus itu akan mengubah  korbannya jadi mayat hidup, Alice melanjutkan perjalanan untuk menemukan korban dan memimpin mereka untuk mendapatkan  keselamatan. pertempuran mematikan-nya dengan Umbrella Corporation mencapai babak baru yang lebih tinggi , tapi Alice mendapat bantuan tak terduga dari seorang teman lama. Sebuah petunjuk baru yang menjanjikan tempat yang aman dari infeksi virus ini yang membawa mereka ke Los Angeles, tetapi tenyata ketika mereka tiba kota ini mereka mendapati  ribuan orang yang telah terjangkit virus ini.
Pemain: Milla Jovovich, Ali Larter, Kim Coates, Shawn Roberts, Sergio Peris-Mencheta, Spencer Locke, Boris Kodjoe, Wentworth Miller, Kacey Barnfield
Director: Paul W.S. Anderson

Sangkuriang

Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Tatar Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang penciptaan danau Bandung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang dan GunungBukit Tunggul.
Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi.
Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun palem yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskha tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.
Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat yang sekarang menjadi kota Bandung. Dia menjadi saksi mata yang pertama kali menuliskan nama tempat ini beserta legendanya. Laporannya adalah sebagai berikut:
Leumpang aing ka baratkeun (Aku berjalan ke arah barat)
datang ka Bukit Patenggeng (kemudian datang ke Gunung Patenggeng)
Sakakala Sang Kuriang (tempat legenda Sang Kuriang)
Masa dek nyitu Ci tarum (Waktu akan membendung Citarum)
Burung tembey kasiangan (tapi gagal karena kesiangan)

Ringkasan Cerita

Berdasarkan legenda tersebut, diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan). Seekor babi hutan betina bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, toropong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang.
Ketika Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang. Karena si Tumang tidak menurut, lalu dibunuhnya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta KEPALA Sangkuriang dipukul dengan senduk yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka.
Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah TIMUR akhirnya sampailah di arah BARAT lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi – ibunya. Terjalinlah kisah kasih di antara kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah puteranya, dengan tanda luka di kepalanya. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan mejadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang, bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi menebarkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur. Sangkuriang menjadi gusar, dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri dan berubah menjadi setangkai unga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

Kesesuaian dengan fakta geologi

Legenda Sangkuriang sesuai dengan fakta geologi terciptanya danau Bandung dan GunungTangkuban Parahu.[1]
Penelitian geologis mutakhir menunjukkan bahwa sisa-sisa danau purba sudah berumur 125 ribu tahun. Danau tersebut mengering 16000 tahun yang lalu.
Telah terjadi dua letusan Gunung Sunda purba dengan tipe letusan Plinian masing-masing 105000 dan 55000-50000 tahun yang lalu. Letusan plinian kedua telah meruntuhkan kaldera Gunung Sunda purba sehingga menciptakan Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang (disebut juga Gunung Sunda), dan Gunung Bukit Tunggul.
Adalah sangat mungkin bahwa orang Sunda purba telah menempati dataran tinggi Bandung dan menyaksikan letusan Plinian kedua yang menyapu pemukiman sebelah barat sungai Citarum (utara dan barat laut Bandung) selama periode letusan pada 55000-50000 tahun yang lalu saat Gunung Tangkuban Parahu tercipta dari sisa-sisa Gunung Sunda purba. Masa ini adalah masanya homo sapiens; mereka telah teridentifikasi hidup di Australia selatan pada 62000 tahun yang lalu, semasa dengan Manusia Jawa (Wajak) sekitar 50000 tahun yang lalu.

Sangkuriang dan Falsafah Sunda

Menurut abah Surya atau abah Hidayat Suryalaga, mantan Rektor Itenas Bandung, legenda atau sasakala Sangkuriang dimaksudkan sebagai cahaya pencerahan (Sungging Perbangkara) bagi siapa pun manusianya (tumbuhan cariang) yang masih bimbang akan keberadaan dirinya dan berkeinginan menemukan jatidiri kemanusiannya (Wayungyang). Hasil yang diperoleh dari pencariannya ini akan melahirkan kata hati (nurani) sebagai kebenaran sejati (Dayang Sumbi, Rarasati). Tetapi bila tidak disertai dengan kehati-hatian dan kesadaran penuh/eling (teropong), maka dirinya akan dikuasai dan digagahi oleh rasa kebimbangan yang terus menerus (digagahi si Tumang) yang akan melahirkan ego-ego yang egoistis, yaitu jiwa yang belum tercerahkan (Sangkuriang). Ketika Sang Nurani termakan lagi oleh kewaswasan (Dayang Sumbi memakan hati si Tumang) maka hilanglah kesadaran yang hakiki. Rasa menyesal yang dialami Sang Nurani dilampiaskan dengan dipukulnya kesombongan rasio Sang Ego (kepala Sangkuriang dipukul). Kesombongannya pula yang mempengaruhi “Sang Ego Rasio” untuk menjauhi dan meninggalkan Sang Nurani. Ternyata keangkuhan Sang Ego Rasio yang berlelah-lelah mencari ilmu (kecerdasan intelektual) selama pengembaraannya di dunia (menuju ke arah Timur). Pada ahirnya kembali ke barat yang secara sadar maupun tidak sadar selalu dicari dan dirindukannya yaitu Sang Nurani (Pertemuan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi).
Walau demikian ternyata penyatuan antara Sang Ego Rasio (Sangkuriang) dengan Sang Nurani yang tercerahkan (Dayang Sumbi), tidak semudah yang diperkirakan. Berbekal ilmu pengetahuan yang telah dikuasainya Sang Ego Rasio (Sangkuriang) harus mampu membuat suatu kehidupan sosial yang dilandasi kasih sayang, interdependency – silih asih-asah dan silih asuh yang humanis harmonis, yaitu satu telaga kehidupan sosial (membuat Talaga Bandung) yang dihuni berbagai kumpulan manusia dengan bermacam ragam perangainya (Citarum). Sementara itu keutuhan jatidirinya pun harus dibentuk pula oleh Sang Ego Rasio sendiri (pembuatan perahu). Keberadaan Sang Ego Rasio itu pun tidak terlepas dari sejarah dirinya, ada pokok yang menjadi asal muasalnya (Bukit Tunggul, pohon sajaratun) sejak dari awal keberada-annya (timur, tempat awal terbit kehidupan). Sang Ego Rasio pun harus pula menunjukkan keberadaan dirinya (tutunggul, penada diri) dan pada akhirnya dia pun akan mempunyai keturunan yang terwujud dalam masyarakat yang akan datangd dan suatu waktu semuanya berakhir ditelan masa menjadi setumpuk tulang-belulang (gunung Burangrang).
Betapa mengenaskan, bila ternyata harapan untuk bersatunya Sang Ego Rasio dengan Sang Nurani yang tercerahkan (hampir terjadi perkawinan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi), gagal karena keburu hadir sang titik akhir, akhir hayat dikandung badan (boeh rarang atau kain kafan). Akhirnya suratan takdir yang menimpa Sang Ego Rasio hanyalah rasa menyesal yang teramat sangat dan marah kepada “dirinya”. Maka ditendangnya keegoisan rasio dirinya, jadilah seonggok manusia transendental tertelungkup meratapi kemalangan yang menimpa dirinya (Gunung Tangkubanparahu).
Walau demikian lantaran sang Ego Rasio masih merasa penasaran, dikejarnya terus Sang Nurani yang tercerahkan dambaan dirinya (Dayang Sumbi) dengan harapan dapat luluh bersatu antara Sang Ego Rasio dengan Sang Nurani. Tetapi ternyata Sang Nurani yang tercerahkan hanya menampakkan diri menjadi saksi atas perilaku yang pernah terjadi dan dialami Sang Ego Rasio (bunga Jaksi).
Akhir kisah yaitu ketika datangnya kesadaran berakhirnya kepongahan rasionya (Ujungberung). Dengan kesadarannya pula, dicabut dan dilemparkannya sumbat dominasi keangkuhan rasio (gunung Manglayang). Maka kini terbukalah saluran proses berkomunikasi yang santun dengan siapa pun (Sanghyang Tikoro atau tenggorokan; B.Sunda: Hade ku omong goreng ku omong). Dan dengan cermat dijaga benar makanan yang masuk ke dalam mulutnya agar selalu yang halal bersih dan bermanfaat. (Sanghyang Tikoro = kerongkongan, genggerong).

Orphan

Tidak banyak film yang memasang wajah-wajah anak kecil sebagai pemeran utama. Kate dan John mulai mengadopsi seorang gadis kecil bernama Esther setelah dokter ahli kandungan mengatakan bahwa Kate tidak dapat mengandung lagi diakibatkan suatu kelainan di dalam tubuhnya. Tubuh Kate terlalu lemah. Kate telah kehilangan bayi pertamanya. Dan jika dia memaksakan dirinya untuk melahirkan lagi, dia dapat meninggal.

Esther ikut ke rumah Kate. Kejadian-kejadian aneh  mulai muncul dan menyeret Esther untuk dicurigai sebagai dalangnya. Dia tidak sanggup menahan rasa dendamnya, sehingga dia membunuh.

Tidak seperti anak-anak lain, dia tidak dapat menyesuaikan diri terhadap teman-teman sebayanya. Kate dan John berupaya membuka misteri itu. Ternyata Esther bukan sekedar seorang anak, melainkan ada sesuatu yang jahat pada dirinya. Seorang dewasa di dalam tubuh anak kecil.

Peran Esther dimainkan oleh Isabelle Fuhrman, usia sepuluh tahun. Film-film serupa yang memasang anak-anak kecil sebagai titik sentral adalah:

-Damien Thorn dalam The Omen. Di satu adegan, dia tidak mau pergi ke gereja. Pergolakan di dalam dirinya begitu nyata ketika melihat sosok gereja dari dalam mobil yang ditumpanginya. Damien sebagai setan itu sendiri, 666.
-Anak-anak berambut pirang di Desa Yang Terkutuk. Beberapa anak berambut pirang selalu berjalan bersama, berbaris, menuju ke pekuburan. Para penduduk desa takut pada mereka dan tingkah mereka yang aneh. Cara berjalan mereka seperti robot tak berjiwa. Dan mereka tidak dapat berpisah satu sama lain. Satu orang yang selamat diselamatkan cinta mamanya yang teguh.

-Poltergeist mengangkat nama Carol Freeling. Rumahnya berhantu, perabotan-perabotannya bergerak dengan sendirinya. Seperti tempat tidurnya yang melontarkan dia ke atas ke bawah seperti ada gempa bumi yang hebat.

-Isaac dari Children of the Corn. Beberapa anak selalu muncul di ladang jagung dan para penduduk takut kepada mereka.

Malin Kundang

Kisah Malin Kundang tentu sering Anda dengar. Jika bosan membaca cerita Malin Kundang, Anda dapat mengubah cerita Malin Kundang menjadi sebuah cerita yang berbeda. Namun sebelum mengubah, baiknya Anda membaca terlebih dahulu ringkasan cerita Malin Kundang berikut ini.

Ringkasan Cerita Malin Kundang
Malin kundang adalah seorang pemuda yang bosan hidup miskin di kampungnya. Sejak kecil ia telah menjadi yatim, ayahnya yang pergi berlayar tidak ada kabar berita dan diduga telah tiada. Malin Kundang berniat mengubah nasib dengan merantau ke negeri seberang meninggalkan kampung halamannya. Sang ibu melepas dengan berat hati. Ia menumpang sebuah kapal besar yang akan berlayar ke negeri seberang.
Di tengah lautan, kapal yang ditumpangi Malin Kundang diserang bajak laut. Sebagian besar penumpang dibunuh oleh para bajak laut tersebut. Beruntung, Malin Kundang menemukan tempat persembunyian sehingga lolos dari tragedi berdarah di tengah laut itu.  
Sesampainya di daratan, Malin Kundang menceritakan tragedi berdarah yang menimpa kapalnya. Ia ditolong oleh penduduk sekitar. Malin Kundang menetap di sana. Ia bekerja keras sampai akhirnya menjadi saudagar yang kaya raya dan menikahi perempuan cantik jelita.
Suatu hari, Malin Kundang dan istrinya pergi berlayar. Negeri yang dikunjungi ternyata kampung halamannya sendiri. Ibu Malin Kundang gembira sekali melihat anak yang ia kira telah tiada. Namun ketika melihat ibunya, Malin Kundang malah mendorong sang ibu, menolak pengakuan ibunya. Ibu Malin Kundang yakin bahwa saudagar gagah yang tengah berlabuh adalah anaknya. Ada bekas luka di tangan Malin Kundang akibat kecelakaan kecil di masa kanak-kanaknya.
Ibu Malin Kundang terluka, ia mengucap sumpah. Jika benar saudagar kaya itu Malin Kundang, maka maka ia akan menjadi batu. Sumpah sang ibu terkabul. Malin Kundang berubah menjadi batu dalam posisi sedang bersujud mohon ampun. 

Variasi Cerita
Berbagai perubahan dapat Anda lakukan pada ringkasan cerita Malin Kundang agar menjadi cerita yang baru. Misalnya dengan mengubah bagian akhir cerita, seperti sang ibu yang ternyata salah orang.
Anda juga dapat membalik kisahnya di mana Malin Kundang lah yang mengutuk sang ibu menjadi batu. Atau cerita Malin Kundang bisa Anda buat logis, dengan menceritakan kisah seorang pemuda yang sering memahat batu serupa orang sujud di tepi pantai
Hanya saja perubahan-perubahan yang Anda lakukan mungkin saja tidak akan langsung disukai pembaca. Maka dari itu, Anda harus pandai-pandai mengemas cerita, sehingga kisah Malin Kundang yang diubah lebih menarik daripada cerita Malin Kundang yang telah biasa orang dengar atau baca. 


Don't Copy Paste!

Harry Potter Deathly Hallows

Oke, ini ringkasannya:
Tokoh Yang Mati
  • Harry Potter mati dibunuh Voldemort di akhir cerita, lalu hidup lagi.
  • Alastor Moddy mati di awal cerita.
  • Remus Luppin dan istrinya Nymphadora Tonks mati dalam pertempuran di Hogwart,
  • George Wesley kehilangan satu telinga di awal cerita oleh Snape, saudaranya George mati dalam pertempuran di Hogwart.
  • Sivirus Snape mati dikhianati oleh Voldemort.
  • Dobby mati kena lemparan pisau Bellatrix Lestrange saat menolong Harry Potter. Bellatrix Lestrange kemudian mati dalam duel satu-lawan-satu dengan Mrs. Weasley.
Banyak tokoh lama yang mati sebenarnyanya, misalnya Rufus Scrimgeour, Ted Tonks, Prof. Charity Burbage, bukung hantu Hedwig, Colin Creevy (anak bawah tingkat Harry Potter yang suka motret dan jadi batu di buku ke-2 karena melihat bayangan basilik), dan banyak pelahap maut
Peran Tokoh Lama
  • Ron dan Hermione menemani Harry menghancurkan Horcrux. Mereka akhirnya menikah. Adik Ron, Ginny menikah dengan Harry.
  • Neville Longbottom menggantikan Harry Potter mengomandani Dumbledort’s Army di Hogwart. Saat Voldemort mars ke Hogwart setelah membunuh Harry Potter di hutan terlarang, Neville menantang Voldemort duel. Voldemort menawarkan aliansi kepada Neville karena keberanian dan kemurnian darah penyihirnya. Karena tawarannya ditolak, Voldemort membakar Topi Penyortir yang dipakai Neville. Pada akhirnya Neville menarik Pedang Gryffindor dan membunuh Nagini, sesuai pesan terakhir Harry sebelum mati. Neville kemudian menjadi guru herbiologi di Hogwart.
  • Severus Snape sebagai agen ganda, loyalitas penuh kepada Dumbledore karena ternyata diam-diam mencintai Lily Potter sejak kecil. Dumbledore menyuruh Snape membunuh dirinya karena cepat atau lambat Dumbledore pasti mati akibat kutukan yang diterimanya saat menghancurkan cincin Gaunt. Snape memberikan memorinya kepada Harry Potter saat sekarat, dari sana Harry Potter mengetahui bahwa dirinya adalah salah satu Horcrux Voldemort.
  • Hagrid memangku tubuh (pura-pura) mati Harry Potter saat Voldemort dan pasukannya melakukan mars ke Hogwart.
  • Aberforth Dumbledore menjadi pemandu Harry Potter kembali ke Hogwart untuk menghancurkan salah satu horcrux yang tersimpan dalam Room of Requirement.
  • Draco Malfoy tanpa sengaja menjadi master Elder Wand setelah merebutnya dari tangan Dumbledore (buku ke-6). Fakta ini tidak diketahui oleh Voldemort yang mengira Snape-lah yang menjadi master Elder Wand. Harry Potter kemudian mengalahkan Draco sehingga menjadi master Elder Wand. Draco diselamatkan Harry Potter dalam dua kejadian dalam buku ini, sehingga Draco akhirnya tidak lagi reseh sama Harry (walau juga tidak ikut bergabung dengan pasukan Dumbledore).
  • Beberapa tokoh lama juga ikut berperan, walau secara massal. MisalnyaArthur Wesley berhasil membunuh Menteri Sihir boneka Voldemort, Pius Thicknese (karakter baru), Profesor Filius Flitwick membunuh salah satu letnan Voldemort, Antonin Dolohov. Profesor McGonnagal beserta guru-guru yang tersisa dan para peri rumah di bawah komando Krecher juga ikut berperan dalam perang pamungkas di mana akhirnya Voldemort mati dalam duel satu-lawan-satu lawan Harry Potter.
Benda sihir yang menjadi sentral cerita
Ada dua jenis item sihir (magical item) yang menjadi sentral cerita. Pertama jelas horcrux, benda tempat penyihir menyimpan sobekan nyawanya. Lanjutan dari buku ke-6, Voldemort menyobek dan menyimpan nyawanya dalam enam benda:
  1. Diari yang telah dihancurkan Harry pada buku ke-2.
  2. Cincin Gaunt yang dihancurkan oleh Dumbledore dengan pedang Gryffindor dan mengakibatkan Dumbledore sekarat mati karena memang sudah memiliki kutukan sebelum dijadikan Horcrux oleh Voldemort. Ini diceritakan di buku ke-6.
  3. Kalung Slytherin yang menjadi tanda keturunan Salazar Syltherin. Kalung ini dijual oleh ibu Voldemort setelah ditinggal pergi suaminya sebelum Voldemort lahir. Terakhir kalung itu dimiliki oleh Hebzimah Smith, seorang keturunan Helga Hufflepuff, sebelum akhirnya dicuri dan diubah Voldemort menjadi horcrux. Ini diceritakan di buku ke-6. Kalung ini kemudian disembunyikan di sebuah goa dekat sebuah danau. Kalung itu kemudian dicuri oleh adik Sirius, Regulus Black, dan dibantu Krecher. Kalung itu disimpan Krecher di rumahnya, dan dicuri oleh Mundungus Fletcher untuk diberikan kepada Dolores Umbrige. Harry, Ron, dan Hermione mengambil kembali dari tangan Umbrige. Harry membuka kalung itu dengan bahasa ular dan Ron menusuknya dengan pedang Gryffindor.
  4. Gelas Hufflepuff yang dicuri oleh Voldemort dari tangan Hebzimah Smith. Voldemort mempercayakan kepada letnannya, Bellatrix Lestrange. Bellatrix menyimpannya di Bank Gringgot. Harry, Ron, dan Hermione berhasil mencurinya dan Hermione kemudian menghancurkannya dengan sisa gigi basilik dari buku ke-2.
  5. Permata Rowwena Ravenclaw yang disimpan di dalam Room of Requirement. Permata tersebut dihancurkan oleh mantera Fiendfyle oleh Crabbe. Ruangan terbakar, Crabbe tewas dalam kejadian tersebut.
  6. Nagini yang kemudian dibunuh oleh Neville.
Karena terlalu sering merobek nyawa, nyawa Voldemort tidak lagi stabil. Saat mantera pembunuhnya gagal membunuh Harry (masih bayi) dan malah balik menyerang Voldemort sehingga tubuhnya terurai habis, nyawa Voldemort terpecah lagi. Bagian nyawa yang menempel pada tubuh hidup lepas dari Voldemort dan mencari tubuh yang yang tersisa dalam ruangan itu. Dan cuma ada satu tubuh yang tersisa, yaitu Harry Potter yang masih bayi. Jadi bisa dikatakan Harry punya dua nyawa, satu nyawa adalah Voldemort dan sisanya adalah nyawa aslinya. Voldemort tidak sadar hal ini.
Ketika Harry sadar bahwa dirinya adalah horcrux, dia bersedia berkorban supaya Voldemort bisa dibunuh. Sebelum dia mengorbankan dirinya, Harry berpesan pada Neville untuk mengingatkan Ron dan Hermione membunuh Nagini. Voldemort yang tahu bahwa Harry c.s. mengincar horcrux-horcruxnya, segera membentengi Nagini dengan sihinya supaya tidak terbunuh. Sayangnya Voldemort ini terlalu percaya diri. Ketika dia berhasil membunuh Harry, tameng sihir Nagini segera dicabutnya sehingga Neville dengan leluasa membunuh ular tersebut.
Benda sihir kedua adalah deathly hallows, tiga item yang diberikan Kematian kepada tiga saudara penyihir yang berhasil lolos dari kematian (saya juga belum paham benar ini). Tiga item itu adalah:
  1. Elder Wand, tongkat sihir yang tidak akan mungkin kalah dalam duel. Kepemilikan tongkat hanya bisa berganti jika pemilik yang lama dikalahkan dalam duel. Ini yang masih aneh menurut saya, kalau memang tidak bisa dikalahkan, bagaimana caranya bisa berganti kepemilikan? Tapi agaknya tongkat ini tidak mempan dengan mantera Expelliarmus. Dumbledore memiliki tongkat ini sampai kematiannya setelah mengalahkan Grindelwald, raja penyihir hitam pertama sebelum Voldemort. Draco kemudian meng-expelliarmus-kan tongkat ini dari tangan Dumbledort tanpa tahu konsekuensinya. Voldemort mengira Snapelah pemilik tongkat ini karena dialah yang membunuh Dumbledore. Sementara Voldemort berpikir harus membunuh Snape untuk mendapatkan kepemilikan yang sah dari tongkat yang diambilnya langsung dari liang lahat Dumbledore, Harry meng-expelliarmus-kan Draco di Hogwart. Ketidaktahuan Voldemort ini (lagi-lagi terlalu percaya diri) yang mengakibatkan kematian Voldemort.
  2. Ressurection stone, batu yang mengizinkan kita berkomunikasi dan membangkitkan orang mati. Batu ini menjadi hiasan cincin Gaunt yang dihancurkan oleh Dumbledore. Batu ini disimpan oleh Dumbledore ke dalam snitch yang pertama kali ditangkap oleh Harry dalam pertandingan Quiditch sekolah (buku ke-1). Snitch tersebut diberikan oleh Dumbledore sebagai wasiat lewat Menteri Sihir Rufus Schrmgeour. Tapi batu itu kemudian hilang saat Harry dibunuh oleh Voldemort.
  3. Invisible cloack yang dimiliki Harry Potter. Harry ternyata adalah keturunan langsung dari tiga saudara yang mati terhormat tersebut. Berbeda dengan jubah gaib yang lain, jubah gaib dari deathly hollows menyembunyikan pemakainya dari kematian dan juga tidak mempan di sihir dan tidak bertambah umurnya.
Tiga item ini jika dimiliki oleh satu orang maka akan bisa mengontrol kematian itu sendiri. Dumbledore dan Grindelwald dulu pernah hendak mengumpulkannya, tapi Dumbledore akhirnya sadar karena niat mereka tidak benar. Voldemort tidak berniat mengumpulkannya kecuali memiliki Elder Wand karena dia sudah bisa membangkitkan orang mati dan menghilang tanpa bantuan item tersebut.

BIEBERFACTS!!!!!!

Justin Bieber full name is Justin Drew Bieber
He was born March 1st, 1994
His nicknames: J-Beebs, Justin, JB, Biebs, Bieber, Beebs
His mother name is Pattie
His father name is Jeremy Bieber
His dad plays guitar, and his mom sings.
His grandma was a great piano player.
His Dad remarried.
He is very protective for her lil sister.
He wants to buy a house for his mom when he has $1,000,000.
He is not into blink-blink.
He started dating when he was 13.
His first kiss was when he was 13.
His favorite TV show is smallville.
his favorite video game is nba 2k.
His favorite colors are blue and purple
His favorite food is spaghetti
He speaks fluent French
He is claustrophobic – fear of being in narrow or enclosed spaces, eg: closet, elevators ;)
He perfers Macs over PCs
His favorite number is 6
His favorite music is R&B and Pop
His favorite artists; Usher, Michael Jackson, BoysIImen, Stevie Wonder.
His celebrity crush is Beyonce.
He likes vitamin water
His favorite drink is orange juice
He has a half sister named Jazmine & brother names jaxon
He is a lefty
He can play trumpet, guitar, piano, and drums
He likes captain crunch (with berries)
He can count to ten in German
He once asked out Rihanna and Alexa Chung (got rejected) :(
His two best friends are Ryan butler and Christian beadles
He once dated Caitlin Beadles (Christians Beadles sister)
His shoe size is 7 and a half
He likes sporty, active, nice, down to earth girls.
He likes sour patch kids
His most embarrassing moment is when he broke his foot on stage during a song (he stayed and finished the song, didn’t even miss a note! so proud :) ))
He grew up in Canada (Stratford Ontario)
He is signed by Usher. Justin Timberlake was reportedly in the running to sign Bieber.
His label is Island def jam.
He likes playing soccer.
His favorite slang word is “shawty”
He likes tacos
His favorite pie is apple
He likes to skateboard and is good at it
He loves Tim Hortons (very Canadian)
His best friends – Ryan butler & Chaz Somers
He likes blue eyes
He likes a good smile
His first CD came out in Novemeber 17th 2009
He got his first plaque at YTV’s The Next Star at Canadas wonderland :)
He would date anyone he falls in love with.
He is now pals with Taylor Swift
He plays four instruments; guitar, piano, drums and trumpet
He raised 150,000 lbs of food for food Bank, with the help of his fans.
He loves his
fans!

Laskar Pelangi

SEBUAH adaptasi sinema dari novel fenomenal “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang kalangan pinggiran, dan kisah perjuangan hidup menggapai mimpi yang mengharukan, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia (www.21cineplex.com)
Analisa Film
Laskar Pelangi adalah bagian pertama dari tetralogi karangan Andrea Hirata yang menulis film ini berdasarkan pengalaman hidupnya. Walau sebuah autobiografi, penggunaan nama2 fiksional menandakan bagian2 dari serian ini adalah fiksi. Gw sendiri belom baca bukunya. Kemaren abis nonton mau beli, ternyata harus 69rb. Udah gitu tebel. Akhirnya tadi gw download aja. Cuman ~700kb. Tapi males bacanya. Gw lagi baca Michelangelo & plafon sang Paus.
Anyway, Kisah ini mengikuti 10 anak yang sekolah di sebuah SD gubuk, di Belitong, dimana sebuah perusahaan tambang timah bermerk Timah menimbang timah & yang kerja disono ceritanya dapet sekolah di SD PN Timah. Walau klaim sang narrator bahwa kekayaan alam Belitong dirampas perusahaan tersebut, dan rakyat disitu tidak mendapat menikmati hasilnya, SD PN timah menggunakan meja2 baru dipoles dengan pensil yang selalu baru diserut dengan kontras gubuknya SD Muhammadiyah. Kontras ini dipertajam dengan SD Timah selalu memakai seragam yang baru dijahit dan memakai batik hari Senin, dan murid2 SD Muhammadiyah, dipakaikan baju satu2nya.
Menariknya, film ini tidak ditulis dengan bahasa baku selayaknya film indonesia biasa, namun masih disuntik peribahasa indonesia baku untuk accesibility.
Seperti lainnya film seperti ini, 10 anak ini memiliki keteguhan hati baja untuk bersekolah, dimana gurunya, walau ditekan oleh departemen pendidikan untuk menutup sekolah tersebut, karena tidak ada angkatan lain selain angkatan 10 anak ini, terus tegar mengajar sampe kepala sekolahnya mati di kantor, meninggalkan guru cenya sendirian ngajar 10 anak, yang lalu putus asa, namun anak2 ini tetap tegar untuk terus belajar sendiri. Namun sayang sekali, walau kisah ini sebenarnya adalah kisah tentang Lintang & … siapa tuh nama anak pemeran utamanya? Penuturan cerita ini sangatlah vague tentang kisah siapa ini yang diceritakan, dengan 1/20 bagian pertamanya menceritakan tentang… siapa tuh nama pemeran utamanya, yang balik kampung, 1/3 kemudian menceritakan tentang 2 guru teladan seideal film jaman orde baru, 1/3 kemudian tentang … apapula lah termasuk cinta yang cintanya ga kerasa & kerasa konyol (audience ketawa, nggak bisa disangkal), dan 1/3 terakhir menekankan bahwa mereka harus belajar lebih tekun untuk sesuatu yang harus mereka menangkan, yang ternyata cuma lomba cerdas cermat, yang terancam gagal karena seekor buaya ngehalangin jalan anak yang paling pinter.
Idealisme warisan jaman orde baru seperti ini sayangnya meracuni film dari dunia “yang sempurna” ini, dan dengan clichenya anak yang paling pinter pun bapaknya tewas melaut supaya dia bisa putus sekolah & menafkahi adik2nya.
Waktu pertama melihat film ini, saya merasa film ini sepertinya dibuat oleh orang lulusan sekolah seni. (dan ternyata iya, Riri Riza lulusan IKJ) Dimana ada adegan si tokoh utama jatuh cinta ketika melihat tangan ce Chinese yang terang benderang lengkap dengan lens flare dan bunga2 berjatuhan. Juga betapa hancur dunianya ketika dia mendapati ce tersebut pindah ke Jakarta dengan berjatuhannya benda2 di sekitarnya.
Kontrasnya aktor berpengalaman yang bermain di film ini membuat aktor2 amatir di film ini menonjol seperti jempol yang merah. Entah apa ini kurang arahan dari sutradara, atau bagian kasting, tapi sebagian anak di film ini tampaknya mereka cuma senang aja bisa muncul di layar lebar, dan kurang mengerti peran mereka.
Sinema Indonesia masih harus banyak belajar dari Sinema asing tentang struktur cerita, sinematografi dan simbolisme.
Seperti yang diangkat Mbah Fauzie, warna film ini sangat belel. Laiknya warna film Dono/Kasino/Indro di tahun 80an. Saya tahu Indonesia bisa membuat film dengan warna yang baik dan lebih konstan antara adegan, seperti film Jalangkung dulu yang ditransfer ke DVD pun warnanya masih baik.
Namun, akhirnya ada film indonesia yang bukan tentang cerita cinta ataupun sesetanan. Walau katanya film denias mengangkat topik yang sama, sepertinya kisahnya nggak sebesar ini.
Inti dari film ini adalah harapan untuk anak Indonesia yang paling terpuruk. Kalau anak yang sekolah di SD bobrok di pedalaman bisa sekolah di Paris, tentu saja siapapun bisa menggapai impian mereka. Sayang sekali dalam produksi film ini, tidak tertekankan impian si anak ini untuk menuju ke Paris, walau telah di hint hint dengan kaleng dengan gambar menara eiffel, dan pencapaian “Impian” ini jatuh secara tiba2 ketika, siapa tuh namanya pemeran utamanya, kembali ke Belitong untuk memberitahu temannya yang putus sekolah, bahwa dia telah mendapat beasiswa ke Paris, Sorbonne.
Ini adalah jenis film yang diperlukan masyarakat indonesia, namun bukan film dengan kualitas produksi yang patut mereka dapatkan. Terutama mereka yang tidak mampu membayar 15-20 ribu untuk menonton di studio berAC.
Demikian resensi ini ditulis tanpa pengetahuan tentang kisah dari buku aslinya, namun ditulis secara kritis hanya berdasarkan filmnya.
sumber : feureau.com
Lirik Lagu Laskar Pelangi OST. Laskar Pelangi – Nidji
mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
telah hilang
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya
laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya…
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya…
Persiapan Pembuatan Film
Laskar Pelangi Siap di Layar Lebar Kolaborasi Peran 12 Anak Belitong Asli dengan 12 Aktor Profesional Indonesia
Setelah sukses menjadi novel best seller dengan penjualan lebih dari 500.000 eksemplar, kini Laskar Pelangi siap diangkat ke layar lebar dan akan memasuki tahap syuting pada tanggal 25 Mei 2008. Film ini diproduksi oleh Miles Films bekerjasama dengan Mizan Cinema Productions, ”B” Edutainment dan Iluni UI.
Laskar Pelangi adalah sebuah kisah anak bangsa yang menggambarkan perjuangan guru dan 10 siswa di Belitong untuk sebuah pendidikan. Ide pembuatan film ini berawal dari rasa kagum Mira Lesmana dan Riri Riza selaku Produser dan Sutradara film ini terhadap buku karya Andrea Hirata yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2004. “Buku Laskar Pelangi sanggup membuat kita tiba-tiba merasa bangga jadi orang Indonesia dan memompa semangat serta optimisme kebangsaan, dengan hadirnya karakter anak-anak Laskar Pelangi, Ibu Muslimah dan Bapak Harfan,” ucap Mira Lesmana selaku Produser film ini.
Selaku sutradara film Laskar Pelangi, Riri Riza mengungkapkan: “Laskar Pelangi memiliki cerita yang unik dan penuh dinamika dengan hadirnya 10 siswa dengan kararkter yang sangat kuat dan seorang guru ambisius yang mempunyai cita-cita besar dan luhur. Dan Andrea Hirata adalah faktor yang sangat penting kenapa kami ingin memfilmkan buku Laskar Pelangi ini. Saat pertama kali ketemu dengan Andrea, ada antusiasme yang terlihat di dirinya. Bertemu Andrea Hirata seperti melihat matahari yang bersinar keras sekali dan sangat inspiring.”
Bagi sang penulis, Andrea Hirata, bukan hal yang mudah untuk mengijinkan karya sastra pertamanya ini untuk difilmkan. Jelas Andrea mempunyai alasan khusus kenapa ia mempercayakan penggarapan film Laskar Pelangi ini kepada Mira Lesmana dan Riri Riza. “Ada beberapa alasan kenapa saya rela menyerahkan cerita Laskar Pelangi ini kepada Mira Lesmana dan Riri Riza. Pertama, Mira dan Riri adalah sineas yang memiliki integritas, yang tidak semata melihat keinginan pasar dalam membuat karyanya. Kedua, Mira dan Riri mempunyai talent yang langka dalam membuat sebuah karya seni. Mereka bisa membuat film box office, tapi tetap bermutu. Dan setelah lama bergaul dengan mereka, saya semakin yakin kalau kedua sineas ini mempunyai indra keenam dalam membuat sebuah karya dan mempunyai perspektif yang unik,” ungkap Andrea.
Sementara menurut Putut Widjanarko, Vice President Operation Mizan Publika, dengan terjunnya Mizan dalam produksi film ini merupakan konsekuensi logis dari strategi pengembangan Mizan ke depan. “Mizan Prouductions sangat bangga bekerjasama dengan Miles Films menghadirkan film yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat Indonesia ini. Apalagi buku best seller Laskar Pelangi adalah terbitan salah satu penerbit dalam kelompok Mizan, yaitu penerbit Bentang Pustaka.”
Setelah melewati proses pertemuan dan diskusi dengan sang penulis selama satu tahun, akhirnya Juli – Desember 2007, proses penulisan skenario yang ditulis oleh Salman Aristo, dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana pun dimulai. Dan persiapan produksi pun sudah dilakukan sejak Juli 2007 lalu dengan melakukan proses penulisan skenario, survey lokasi, serta casting para pemain Laskar Pelangi. “Dalam proses pembuatan film ini hampir 100% pengambilan gambar dan syuting dilakukan di Belitong. Dan satu hal yang cukup istimewa di film ini, 12 orang pemain, 10 Laskar Pelangi dengan dua karakter pelengkap yang memerankan Flo dan A Ling, semuanya asli dari Belitong,” cerita Mira, antusias.
Adapun keinginan Rira dan Mira untuk menampilkan anak-anak asli Belitong agar chemistry antara cerita dan para pemain muncul secara real dan natural. “Sejak awal kami memang tidak terpikirkan untuk menggunakan pemain di luar kota Belitong untuk tokoh-tokoh anak Laskar Pelangi. Jadi proses hunting dan casting pemain pun sudah kami lakukan sejak awal persiapan produksi,” ujar Riri. “Meskipun anak-anak ini belum berpengalaman dan awam dengan dunia akting, tapi mereka ini adalah anak-anak yang sangat berbakat, punya keberanian, mau mencoba, dan yang terpenting, mereka bisa mempresentasikan tokoh-tokoh utama di film ini,” lanjut Mira.
Setelah menjalani proses hunting dan casting di Belitong, akhirnya terpilih juga 12 orang pelajar Belitong yang akan memerankan karakter Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, Borek, Kucai, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Flo, dan A Ling.
Meski begitu, bukan berarti Mira luput menampilkan para pemain profesional. 12 nama aktor profesional pun turut tampil meramaikan film ini, seperti Cut Mini, Ikranegara, Lukman Sardi, Ario Bayu, Tora Sudiro, Slamet Raharjo, Alex Komang, Mathias Muchus, Rieke Diah Pitaloka, Robbie Tumewu, JaJang C. Noer, dan Teuku Rifnu Wikana
abcs